Kelompok 7 KKN Univeristas 45 Mataram Gelar Workshop Dorong Desa Penimbung Menju Desa Inklusif .

 

Kelompok 7 KKN Univeristas 45 Mataram Gelar Workshop Dorong Desa Penimbung Menju Desa Inklusif .
Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 45 Mataram menggelar workshop dengan tema "Penimbung Mempesona Menuju desa Inklusif". Kegiatan ini diadakan di Aula Nalai Kantor Desa Penimbung, Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat.

Lombok Barat, (Beritantb.com) - Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 45 Mataram menggelar workshop dengan tema "Penimbung Mempesona Menuju desa Inklusif". Kegiatan ini diadakan di Aula Nalai Kantor Desa Penimbung, Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat.


Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Universitas 45 Mataram, Kepala desa Penimbung, Narasumber, Sejumlah warga desa, tokoh masyarakat, serta para penyandang disabilitas.



Workshop tersebut merupakan inisiatif dari mahasiswa Kelompok 7 KKN Universitas 45 Mataram yang berawal dari diskusi-diskusi kecil bersama Kepala Desa Penimbung tentang kelompok-kelompok rentan seperti perempuan dan anak . Namun dalam kegiatan ini berfokus pada penyandang disabilitas.


"Alhamdulillah kita udah memasuki hari ke 10 kita melaksanakan kuliah kerja nyata dengan berbagai kegiatan yang kita laksanakan salah satunya workshop tentang desa Inklusif,"ungkap Ketua Kelompok 7 KKN Univeristas 45 Mataram

Samsul Hadi, CPM. Kamis,22/08/2024.


Menurutnya, kegiatan ini melibatkan semua orang tanpa terkecuali, baik kelompok rentan, perempuan, anak dan penyandang disabilitas.


"Tujuannya untuk mengakomodasi hak semua orang tak terkecuali menghargai keragaman, dan menghilangkan hambatan sehingga tercapainya pembangunan yang berkeadilan ditingkatkan desa," ungkapnya.


Ia berharap kedepannya terdorong lahirnya desa Inklusif di tiap-tiap desa seperti, organisasi difabel , adanya data Difabel, keterlibatan pemerintah desa dalam pengambilan kebijakan, adanya perencanaan anggaran yang mengarus utamakan inklusi difabel, 


Selain itu juga, adanya proses alokasi anggaran realisasi dan evaluasinya, Regulasi yang mendukung (PERDES), serta Kesetaraan akses dan Keberadaan sarana fisik yang lebih aksesibel ruang untuk berinovasi dan berjejaring.



Rektor Universitas 45 Mataram Ismak Subardan, S.Pd.,MH. menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah desa Penimbung yang telah membantu menyukseskan acara workshop tentang inklusif ini yang di adakan oleh mahasiswa kami.

 

Ia menjelaskan bahwa sekarang kesetaraan harus sama rata, tidak boleh ada pembedaan. 


"Sekarang teman-teman kita yang difabel udah diberikan waktu dan kesempatan di semua sektor, seperti untuk mengenyam pendidikan, kesehatan dan lain-lain", jelasnya 


Lanjut, ia mengatakan bahwa Universitas 45 Mataram memberikan ruang dan kesempatan kepada teman-teman difabel untuk mengenyam pendidikan.


"Jika ada teman-teman difabel yang ada di desa Penimbung ini yang ingin melanjutkan kuliah bisa mendaftarkan diri ke kampus Universitas 45 Mataram. Kami pun sangat menerima teman-teman yang berkebutuhan khusus", ajaknya



Menurutnya, Walaupun kampus kami bukan kampus inklusif, tapi kita tetap menerima teman-teman yang berkebutuhan khusus karena kita harus bersama-sama memberdayakan saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus. 



"Alhamdulillah dikampus kami ada mahasiswa yang dari tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara", ungkapnya 


Ia memaparkan bahwa bagi teman-teman yang berkebutuhan khusus jangan khawatir saat menerima materi mata kuliah karena kita udah menyediakan alat untuk membantu teman-teman semuanya.


Lanjut, ia berharap Semoga dengan acara ini terbentuklah perdes tentang inklusif di tiap-tiap desa yang ada di Lombok barat.



Kepala Desa Penimbung Abdul Haris menyampaikan ucapan terima kasih kepada mahasiswa-mahasiswi Universitas 45 Mataram yang telah menginisiasi kegiatan workshop tentang inklusif


"Atas nama pemerintah desa saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada mahasiswa universitas 45 Mataram yang telah menumbuhkan rasa semangat yang baru terhadap kami khususnya untuk memperhatikan dari pada keluarga kami yang berkebutuhan khusus", ucapnya.


Abdul Haris menjelaskan bahwa melalui salah satu program desa ,kita sangat memperhatikan kesetaraan masyarakat kita baik yang ada kekurangan maupun yang ada kelebihannya.


"Kita pemerintah desa tetap memberikan pembinaan dan perhatian khususnya kepada masyarakat kami yang Allah berikan kekurangan tetapi kelebihan (difabel)", ujarnya 



Lanjut ia mengatakan bahwa Mahasiswa dari Universitas 45 Mataram setiap tahunnya tetap melaksanakn KKN di desa kami.


"Setiap mereka melakukan KKN pasti selalu membawa nuansa-nuansa yang luar biasa yang ditinggalkan oleh mahasiswa KKN dari Universitas 45 Mataram. Salah satunya yang masih berjalan sampai hari ini adalah tempat camping ground", jelasnya


Abdul Haris berharap Mudah-mudahan ini menjadi salah satu langkah awal kami untuk bagaimana membangun desa ini dengan indah yang menyejahterakan masyarakat baik yang berkebutuhan khusus maupun yang biasa.


"Walaupun masyarakat kami memiliki kekurangan kualitas tapi rata-rata mereka memiliki kelebihan yang luar biasa", tutupnya.(Red) 


 

Iklan