Proses kepulangan jenazah santriwati . |
Mataram,(Beritantb.com) - Jenazah santriwati korban kasus dugaan penganiayaan di Ponpes Al-Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat, Nurul Izatih, 13 tahun dipulangkan ke tanah kelahirannya di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu malam (29/6/2024).
Kuasa Hukum Keluarga Korban, Yan Mangandar Putra menyampaikan bahwa sebelum dipulangkan, Korban dilakukan autopsi mulai Pukul 13.00 sampai 20.00 Wita di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram.
“Jenazah almarhum adik kami sudah langsung dipulangkan menggunakan mobil ambulance lewat Pelabuhan Sape, Bima didampingi bapak dan ibu korban serta dua anggota keluarga,” terang Yan Mangandar Putra
Yan Mangandar mengatakan bahwa pemulangan jenazah dibantu pihak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI dan Polresta Mataram.
“Orangtua anak berterima kasih atas bantuan masyarakat Lombok, NTB, warga NTT yang berada di NTB, kepolisian Polresta Mataram, pihak UPTD PPA dan petugas medis di Selong, Lombok Timur dan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram,” ucapnya.
Menurutnya, bayak pihak yang sudah membantu dan memberikan dukungan selama Nurul sakit kritis 16 hari hingga proses autopsi siang kemarin.
“Sebagai orang tua akan tetap berjuang untuk anak saya mendapatkan keadilan menuntut proses hukum lanjut meski anak sudah tiada,” tuturnya mengulangi perkataan orang tua korban.
Sementara itu, Yan mengaku memaklumi kondisi orang tua anak yang sempat belum bisa menerima baik kunjungan dari pihak Ponpes Al-Aziziyah karena orangtua masih sangat sakit hati.
Katanya, dimana sebelumnya pihak Ponpes abai dengan kondisi korban dari awal. Seandainya perhatian dari awal kemungkinan hal buruk ini tidak terjadi.
“Pihak Ponpes baru datang berkunjung di rumah sakit di Selong setelah anak Sembilan hari kritis dan pada saat itu sempat meminta maaf lalu meminta damai, tapi dibantah kembali,” ungkap