Sumaiyah istri korban |
Sumaiyah, istri korban menuturkan jika sang suami sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit.
Namun pada saat menjadi petugas PPS diakuinya beban kerjanya saat itu terlampau berat, dikarenakan Tarpi juga saat itu harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai oprator sekolah.
“Suami saya memang dia orangnya kerja keras, pas ada Pemilu itu selain dia urus TPS juga dia uruskan masalah raport siswa karena dia juga operator sekolah,”ucapnya.
Malam sebelum Tarpi meninggal dunia, Sumaiyah sudah memiliki firasat buruk, karena almarhum sempat menyampaikan hal janggal kepada sang istri.
“Ada pesannya malam sebelum meninggal, ia berpesan kepada saya kita harus saling mencintai selamanya. Dia juga sebelumnya mengatakan akan pamit 3 hari ini, namun tidak dikatakan tujuannya ke mana,”tutur Sumaiyah.
Namun pamitnya tiga hari itu, rupanya menjadi pamitan terakhir dari Tarpi kepada sang istri. Dia meninggal pada saat menjalankan tugasnya sebagai ketua PPS.
Tarpi dan Sumaiyah merupakan pasangan suami istri yang disatukan dengan cara ta’aruf. Mereka tidak pernah pacaran.
Hal inilah yang membuat Tarpi dan Sumaiyah juga jarang ketemu. Pasca pernikahanpun almarhum lebih banyak di luar mengurus masalah Pemilu.
“Kita tidak pernah pacaran, kita sepakat menikah karena rasa cinta pada saat taaruf, saya sama suami ini satu kampung, jadi kenalnya cuman sebagai temen sebelumnya. Saya tidak menyangka secepat ini tuhan memisahkan saya,” sesalnya.
Dilain pihak, Kakak Sumaiyah, Mahiri mengaku jika sosok Tarpi dikenal keluarga sangat giat bekerja. Dia juga dikenal baik, dan ramah sama masyarakat sekitar.
“Kita kaget saat mendengar kematiannya, sosoknya baik ramah juga, dan dia memang rajin sekali bekerja,” katanya.
Sementara, Pengganti Antar Waktu (PAW) Ketua KPPS Desa Tirtanadi menceritakatan, sebelumnya rekan kerjanya di TPS juga sudah menyarankan Tarpi untuk mengambil cuti.
“Kita sarankan cuti kita tau beliau itu sibuk pengisian rapot disekolah, karena dia jadi oprator, beliau padat sekali jadwalnya, cuti saja 3 sampau 4 hari karena kita maklumi bagaimana kesibukan, apalagi mau mempersiapkan pernikahan,” katanya.
Namun ia tidak melakukan cuti dan bekerja terus, diungkapkan saat hari kematiannyapun tak ada tanda-tanda, ia bekerja dengan normal.
“Jadi pas mendengar kematian beliau itu semua kita kaget dan sedih,”imbuhnya.